https://kuesioner.oxygen.id/nbproject/private/spulsa/ https://rsudsosodoro.bojonegorokab.go.id/wp-content/-/rs-dana/ https://rsudsosodoro.bojonegorokab.go.id/wp-content/plugins/demo-gratis/ https://akhmal.smkn1samarinda.sch.id/wp-includes/spulsa/ https://aeac.psti.unisayogya.ac.id/wp-includes/system/ https://taep.umm.ac.id/template/app/ https://sinar.febi.iainlangsa.ac.id/febisystem/plugins/selotgacorku/ https://digilib.unjani.ac.id/wp-includes/class/sdana/ https://lapor.jogjaprov.go.id/admin/demo/ https://desawisata.kemendesa.go.id/vendor/sgacor/

Pemerintah Kabupaten Dairi Serius Dalam Mengatasi Permasalahan Pupuk – DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN

Selamat Datang di Website Resmi Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan- Kabupaten Dairi

BannerBerita

Pemerintah Kabupaten Dairi Serius Dalam Mengatasi Permasalahan Pupuk

Sidikalang (28/3/2022) Permasalahan keterbatasan pupuk di Kabupaten Dairi mendapat respon dari Pemerintah Kabupaten Dairi. Bupati Dairi Eddy Berutu melalui Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Robot Simanullang, menyampaikan bahwa permasalahan keterbatsan pupuk subsidi tidak hanya terjadi di Kabupaten Dairi tetapi juga secara nasional. Dari RDKK/kebutuhan pupuk subsidi secara Nasional mencapai 22.57 juta ton sampai 26,18 juta ton. Pemerintah pusat hanya mampu mengalokasikan 8,87 juta ton sampai 9,55 juta ton dengan kata lain, kebutuhan yg dapat dipenuhi hanya mencapai 37- 42%.

Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan juga terus melakukan pengawasan melalui penyuluh lapangan agar pupuk bersubsidi sampai ke petani tepat sasaran dan sesuai jadwal. Pemerintah Kabupaten Dairi juga terus mengambil langkah antisipatif dengan menjalin komunikasi ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk menambah alokasi pupuk di Kabupaten Dairi. Selain itu, Bupati Dairi Eddy Berutu telah menginstruksikan kepada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan untuk mencari solusi bagaimana petani mampu mengakses pupuk non-subsidi untuk menekan biaya produksi dan sekaligus peningkatan produktivitas melalui beberapa skema, dimana menurut Kepala Dinas hal ini sudah dilakukan dan sedang berjalan.

Informasi dari beberapa petani juga menyebutkan bahwa penggunaan pupuk non-subsidi juga lebih akseleratif dalam meningkatkan produktivitas. Pendampingan petani yang tergabung dalam kelompok tani juga terus ditingkatkan khususnya mengenai pupuk lengkap dan berimbang, selain penggunaan pupuk kimia, juga dianjurkan penggunaan pupuk organik untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah yang selama ini sudah jenuh dengan penggunàan pupuk kimia yang berlebihan. Penggunaan pupuk organik juga dapat meningkatkan daya serap tanah terhadap air. Hal itu akan mengurangi penggunaan pupuk bersubsidi.

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button

Dapatkan Informasi Terkini Seputar Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan